31 Agustus 2010

Cara merasakan sakaratul maut kecil-kecilan

Judulnya agak menyeramkan yak? Yah inilah yang tak alami. Kalo proses dalam sakaratul maut pernah disebutkan mulai dari kaki, ya ini yang aku rasakan. Di bulan ramadhan tahun ini, aku telah merasakan itu dua kali. Cara ini aku temukan tanpa disengaja.

Saat mendengarkan khutbah shalat tarawih, aku duduk bersila sambil menundukan kepala. Posisi siku tangan menjengku (menekan) pada daging paha atas. Kalo kita masih sadar, kita akan merasa kesemutan yang membuat kita berubah posisi yang enak. Tapi lama-kelamaan kantuk datang dan tidurlah aku dalam posisi yang sama.

Waktu bangun ternyata sudah mau mulai tarawihnya (khutbah setelah shalat isyak). Waktu mau berdiri, kan siku aku angkat. Tiba-tiba rasa kesemutan yang luar biasa menghampiri, gak kayak biasanya. Sampek-sampek aku meringis semeringis-meringisnya.

Akupun gakbisa bangun sampai takbir pertama pun. Takut ketinggalan, aku kuat-kuatin. Alhasil waktu sholat aku membungkuk menahan sakit di kaki sampek 1,5 rokaat. Setelah salam, aku menyimpulkan bahwa aku sudah mengalami setengah perjalanan dalam sakaratul maut. Soalnya persis seperti yang pernah dibilang.

Lalu, tak jauh dari hari itu, saat sholat jumat terakhir kmarin aku kembali mengalami. Sakitnya bukan main. Tak tahan menahan sakitnya. Wah, itu aja baru kaki, gimana kalo badan tangan, kepala? Dipegang dikiiiit aja udah nyeeengggg...

Mungkin itu rasanya 2000 urat nadi dipotong menjadi satu. brrrr. Tapi, inilah yang harus kita jalani diujung usia kita. Hanya selalu berharap yang terbaik kepada Allah Yag Maha Kuasa. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar