01 November 2011

Film Indonesia, Why Not? (1)

Post blog malam ini terinspirasi dari status yang saya buat sendiri barusan :


Yap. Kondisi film Indonesia saat ini memang lagi labil, kadang begini kadang begitu. Katanya sih karena terlalu banyak menuruti pasar. Sebentar, pasar yang mana sih yang dimaksud ini? Pasar TP pagi? jual bekas murah? Padahal film-film yang "gitulah" adalah film baru, tapi kualitas bekas.

Kondisi film Indonesia saat ini sama seperti beberapa belas atau puluh tahun yang lalu ketika film Indonesia mulai tenggelam dan tak terlihat alias mati suri. Film Indonesia dipenuhi oleh adegan seks dan porno yang sebenarnya gak perlu. Yap, Warkop DKI saja sampai terpengaruh. Wanita-wanita seksi pun mulai silih berganti menghiasi layar perak Warkop DKI di bioskop-bioskop Indonesia. Jika Anda pernah melihat film-film Warkop DKI di layar kaca dan didalamnya terdapat adegan jorok atau lainnya, itu pasti produksi tahun 80-90 an!

Ya, kondisinya sekarang sama. Perjuangan itu sulit, masak mau terpuruk lagi kayak zaman dulu?

"Maju Seribu Langkah" by Aulionfilms, membahas tentang genre dan geliat perfilman Tanah Air

Kalo menurutku sih, film horor berbau seks (atau malah seks murni yang dibaluti komedi jayus) masa kini cuma rame pada kurun waktu 2008-2009 saat film-film Indonesia (non-bokep) ramai-ramainya ditonton di bioskop. Puncaknya ya film ML yang sampai tidak lulus sensor mentah-mentah. Gile, produksi film itu mahal! Makanya buat karya yang masih dalam garis normal sajalah....

Kalau tahun 2010 sampai 2011 sih lumayan sudah disekrup alias sudah mulai "waras". Lihat saja sendiri, saya gak bisa nyebut satu persatu film mana aja yang berkualitas Indonesia beredar ke layar lebar bahkan hampir rajin mengisi festival atau kompetisi film di luar negeri, bahkan memenanginya! Hm, mata bule dalam melihat karya seni gak pernah salah, jadi kita musti percaya dengan film-film "juara" tersebut.

Tapi sekarang masalahnya adalah kepercayaan atas orang-orang Indonesia sendiri untuk menonton film Indonesia yang berkualitas tersebut.

Gara-gara film-film Indonesia yang gak jelas sering keluar, akhirnya pemirsa Indonesia kurang percaya atau bahkan ragu-ragu untuk nonton film Indonesia tersebut, meskipun se-berkualitas apapun. Menonton saja mereka sudah ragu, apalagi melirik poster atau trailernya saja. Ini juga saya alami sendiri lho!

Misalnya seperti The Mirror Never Lies.



Di timeline twitter, berkali-kali saya lihat film ini meraih penghargaan taraf internasional berkali-kali. Hei, ini film yang waktu masa penayangannya di bioskop aku ragukan! Berarti saya menyesal tidak menontonnya, dan masih banyak lagi film Indonesia bagus yang saya sesalkan tidak ditonton di layar lebar...

Oke kali ini aku gak boleh kecolongan! Mestakung, The Raid, Bendera Sobek jadi daftar wajib tonton saat ini!

Dari mana saya menilai bahwa film-film tersebut recommended buat ditonton?
Bersambung... Jeng... Jeng...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar