20 April 2012

Kartini Pusing

Besok harinya, tapi beliau lagi pusing. Beliau pusing melihat para penerusnya.

Beliau sedih. penerusnya kelewat foya-foya, bukan malah berjuang. Berjuang demi diri sendiri, juga demi orang lain.

Sedih sedikit, kartini muda pamer kesedihan lewat status-statusnya. Merasa bahwa merekalah yang paling merana di dunia ini. Mereka bilang, "ini kan ekspresi diri!"

Kartini muda lainnya sibuk merusak badan, pikiran dan masa depannya sendiri.

Mabuk, judi, seks bebas. Membuat video jahat, dan menjual diri. Saling membuat geng agar bisa menjaga eksistensi diri yang tidak jelas. Seperti lupa akan kehormatannya sebagai wanita.

Namun saat ditanya, Kartini muda menjawab "kehormatan yang mana?"

"Boleh dong kita seperti lelaki. Kan ini emansipasi!"

Beliau shock. Perjuangan emansipasinya di masa lampau dipakai sembarangan. Perjuangan emansipasinya salah kaprah oleh penerusnya sendiri.

Melihat semua fakta ini, Ibu Kartini ingin hidup kembali sebagai Kartini modern. Ingin memperbaiki apa yang salah dibalik makna emansipasi yang beliau buat sendiri.

Sayang, Tuhan tidak mengijinkan. Namun Tuhan menunjukkan generasi Kartini muda lainnya.

Kartini muda berprestasi. Kartini muda yang tidak mau diam melihat kekurangan yang terjadi disekitarnya. Kartini yang mau belajar dari pengalaman. Kartini yang senang berbagi. Kartini yang menginspirasi orang-orang sekitarnya.

Lalu Tuhan bilang, "Hapus air matamu. Pasrahkan masa depan penerusmu terhadap mereka. Kami senantiasa menuntun mereka berada di jalan yang benar."

Kartini bangkit dan mengusap air matanya. Kartini bersujud di depan Tuhan, dan kembali ke pangkuan abadi Yang Maha Kuasa.

***

Hai para wanita Indonesia, saya mewakili jutaan lelaki di atas muka bumi ini ingin bilang : Terima kasih.

Wanita yang melahirkan kami.
Wanita yang menjadi pembeda kami terhadap kaum hawa.
Wanita yang menentramkan hati kami.
Wanita yang menjadi pendamping hidup kami.
Wanita yang menjadi inspirasi kami.
Wanita yang kelak menemani kami di surga kelak...

Berhentilah mengeluh dan lihatlah kekurangan disekitarmu.
Sudah dilihat? maka dengarkan...
Kurang terdengar? maka rasakan...

Mari bersama-sama bangun dunia yang menjadi titipan-Nya lebih indah.
Bahagiakan pejuang kalian di masa kini, R.A. Kartini.
Sebab Tuhan menciptakan dunia dari kegelapan,
maka Kartini bilang, "habis gelap terbitlah terang"

Selamat Hari Kartini, Wanita Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar