18 Oktober 2010

Belajar Candid Photography yuk!

Fotografi candid (candid photography) adalah sebuah aliran fotografi yang hanya mementingkan sebuah momen yang ditangkap saja daripada teknik (kerapihan) dalam fotografi.


Berkiblat dari definisi diatas, fotografi candid memang jarang memakai teknik yang rapih. Sebab yang dikejar dalam fotografi candid adalah momennya. Jadi saya sangat bersyukur sekali kamera yang saya pegang (hingga saat ini) masih pocket. Set dikit aja udah bisa langsung jepret! Kalo pake kamera DSLR mungkin bakal gak kober (sempet) mengejar momen karena ribet mengatur set. hehehe...

Fotografi candid ini saya sukai sebab dalam tiap pengambilan gambar ada tantangan tersendiri : foto terus sampek dapet dan takut ketahuan obyek. Namun kalau hasilnya memuaskan, hati kita juga bakal lega dan senang. Jika begitu, pantaslah jika kita dan orang-orang berkata, "momen ini langka!"

Berikut adalah things who have to do untuk kelancaran proses candid photography (copy-paste from www.minangforum.com) :

* Selalu bawa kamera kemanapun kamu pergi.
* Selalu siaga untuk candid situation, hal menarik ada dimana saja, dan itu tak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Jadi ketika ada kesempatan, jepret saja!
* Jangan pernah pusingkan tentang teknik lighting saat motret candid. Konsentrasilah pada kesederhanaan komposisi, setting lensa di autofocus. Masalah teknis tidak akan terlihat jika kita mendapat foto candid yang bagus. Overbright atau under masih bisa diperbaiki di image editor.
* Set angka ISO kamera ke ISO 400. itu akan memberikan peluang bisa memotret dengan shutter speed yang lebih cepat, sehingga akan sangat membantu saat kita memotret objek bergerak.
* Berusahalah menyatu dengan orang-orang di sekitar, biar tak terasa menjadi asing dan tetap nyaman, sehingga kapanpun anda mau angkat kamera dan melihat viewfinder bisa anda lakukan dengan leluasa.
* Kadang-kadang tidak selalu harus memotret dari eye level. Beberapa foto spektakuler bisa anda hasilkan dengan memotret dengan kamera yang benar-benar jauh dari mata (bisa diangkat ke atas, atau njepret dari pinggang pas kamera tergantung, atau meletakkan kamera anda tepat diatas permukaan tanah), tentunya dengan memperkirakan jatuhnya fokus di titik yang dikehendaki. Tentunya tekhin ini memerlukan latihan dan kepekaan yang cukup. Kecuali ada features live preview di LCD kamera anda.
* Gunakan zoom lens jika harus menjaga jarak dengan subjek.
* Jika anda punya hubungan kekerabatan dengan subjek, wide lens lebih baik karena bisa menangkap objek lengkap dengan keseluruhan moment dan event saat itu.
* Coba konvert foto ke Black and White untuk mendapatkan extra punch dan emosi subjek.
* Foto orang yang sedang melakukan sesuatu, adalah foto candid terbaik.
* Coba untuk memotret hal penting yang subjek sedang lakukan.
* Dan..., cobalah!

Berikutnya, suasana candid terbagi dua. Ada candid situasi yang (1) gawat dan (2) situasi kebersamaan dan keakraban -kalau saya menyebutnya. Situasi (2) lebih gampang daripada situasi (1), soalnya situasi (2) memungkinkan kita untuk memotret lebih banyak jepretan foto secara leluasa, tanpa khawatir ketahuan dan dimarahi. Foto tertawa bersama lebih sering diburu di kategori (2).

Kategori (1) lebih saya sukai. Seperti yang saya bilang diatas, lebih banyak tantangannya. Menegangkan tapi asik juga. Situasi gawat itu seperti peperangan, kerusuhan, demonstrasi dan lainnya. Foto-foto tersebut bisa juga dimasukkan dalam kategori jurnalistik. Tapi wuah,kayaknya kalo itu terlalu gawat, deh. hehehe.

Coba ke yang gawatnya lebih umum. Sebagai contoh memotret orang pacaran. Misal kamu sedang memburu target yang selingkuh dari klienmu (wuih), inilah hal tambahan -selain di atas- yang perlu diperhatikan :

* Bawa lensa tele
* Jangan terlalu dekat dengan obyek. Jika kamu memotret dari belakang, resiko ketahuan mungkin agak kecil ya, jadi berusaha dekatilah. Tapi ini hanya untuk memakai lensa standar/kit.
* Jika ingin memotret dari depan obyek, carilah tempat persembunyian yang aman. Misal pagar rerumputan yang mempunyai celah. Itupun kalau kamu memakai lensa tele.
* Jika obyek berpindah tempat, ikutilah dari jarak yang cukup jauh namun tetap bisa dijangkau. Ingat, jangan terlalu dekat.
* Jika kamu kehilangan posisi obyek, waspadalah dan sembunyikan kameramu. Bisa-bisa tanpa disadari berpapasan dan berakhirlah! Jadi bawalah jaket hitam untuk menyembunyikan kedok kamu sebagai 'agen' rahasia.
* Jika sudah keburu berpapasan, jangan pasang mata menuju obyek. Berpura-puralah kamu sedang memotret keadaan sekitar dengan memegang kamera yang masih dikalungkan.
* kalau ada tambahan bakal aku tambahkan. hehe.



Foto diatas adalah foto hasil jepretan saya diwaktu hunting suasana Pasar TP (Tugu Pahlawan) Pagi pada hari minggu. Itu hari masih puasaan, kurang 4-5 hari kalo gak salah, masih sempet-sempetnya tuh cewek. Mana kudungan lagi.

Di fotografer.net, foto ini mengantongi 55 point. Kebanyakan memberi 2-3 jempol, nilai maksimal. Alhamdulillah. Harapan saya dari foto ini agar semua orang sadar akan keimanannya dan keyakinan yang dimilikinya, dan juga belajar menghormati orang sekitarnya.

Foto ini saya hasilkan tanpa zoom, jadi bisa dibayangkan betapa dekatnya saya dengan keadaan gawat. Kalau tuh laki nengok bisa diuber dan mampuslah. Tapi alhamdulillah enggak, Allah masih memberi kesempatan saya untuk memberitahukan kabar ini kepada khalayak.

Selain itu, saya pura-pura memegang kamera di tangan kanan sambil melihat suasana lain agar tak ketahuan :)

Sekarang, saya akan beritahukan tahap-tahap memotret candid. (walaupun untuk contoh, foto-foto ini adalah kejadian nyata yang saya abadikan lewat kamera VGA HP saya).

  1. Jika melihat sebuah obyek candid yang bagus, siapkan kameramu. Siapkan kamera, atur setnya, seperti seorang serdadu yang mengkokang senjatanya dibalik persembunyian.
  2. Memotretlah dari jarakmu melihat obyek tersebut pertama kali. Cekrik!

  3. Jika kurang puas dan keadaan masih aman untuk memotret, majulah mendekat, dan 'tembak' kembali!

  4. Masih memungkinkan? 'Tembak' lagi!

  5. Jarak kini sudah mencapai jarak yang bagus untuk memotret. Ambillah sebanyak mungkin! Ingat, hati-hati ketahuan. Jangan mengeluarkan suara sekeciiiiiiil apapun. Awasi kaki jika ada benda yang diinjak bisa mengeluarkan bunyi.
  6. And this is it! Sudah selesai? Ayo ndang mlayuuu!

  7. Ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa :)
Begitulah sekiranya cara yang saya terapkan jikalau akan 'menembak' suasana candid. Silakan di praktikan di sekolah ataupun di lingkungan yang kamu kenal baik. Ingat, dasari kegiatan fotografi candidmu ini dengan sebuah maksud, tujuan, dan harapan. Jangan hanya mencari sensasi hanya untuk melambungkan namamu sebagai fotografer dengan fotografi candid. Fotografi candid adalah sebuah informasi langka dan penting untuk masyarakat sekitar.

Salam jepret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar