05 Maret 2012

Ini judulnya apa ya?

Negara ini sudah acakadut. Sumpah.

Bentar lagi pemerintahan Indonesia dibawah SBY akan kembali menaik-turunkan BBM (Bahan bakar mesin, bukan BB messenger *halah). Baru bisa diitung jari sih untuk periode kepemimpinan 2014 ini, tapi kalo ditotal dari awal kepemimpinannya sudah sering membuat kebijakan menjenuhkan ini.


BBM rencananya akan dinaikkan hingga 6000an, yang terdiri dari Premium dan Solar. Yak itu berarti biaya kendaraan umum meningkat, harga bahan pokok meningkat, semuanya serba meningkat, tapi dua yang telat meningkat : (1) sangu, dan (2) gaji.

Kalaupun turun, nurunin harga aja medit :p

Waktu iseng-iseng ngikutin tweetnya Pak @tifsembiring, BBM dinaikkan untuk menyesuaikan harga minyak dunia yang meningkat kembali akibat suatu konflik antarnegara yang pada gak mau ngalah. Menaikkan BBM ini seperti maju kena, mundur kena, begitu kata Pak Tifatul di Twitternya.

Sebelum melanjutkan lebih jauh postingan ini, saya peringatkan bahwa saya gak tau harus dibawa kemana tulisan ini berakhir nanti karena cuma ingin ngepost. Lalu sebelum benar-benar membicarakan kenaikan BBM secara mendetail, saya akan menceritakan waktu saya twitwar sama @pandji.

ya, saya pernah twitwar dengan dia, tapi ketika itu saya tidak melanjutkan karena malas dan sedang tidak ingin berdebat. Tapi saya sudah dapat mengambil kesimpulan.

----

Siang itu, Pandji sedang mengetwit tentang pembajakan karya musik via online maupun pembajakan konvensional -dalam bentuk cakram.

Saya tanggapi twitnya bahwa Indonesia ini negara yang didominasi dengan rakyat kelas menengah kebawah, jadi biarkan barang bajakan dibeli mereka bagi yang tidak punya duit banyak untuk membeli yang asli.

Selanjutnya, tanggapannya adalah bahwa membeli yang asli harus agar si musisi tetap termotivasi membuat karya baru. Ini saya iyakan.

Apa ya selanjutnya? aku lupa itu udah twitwar apa aja soalnya sudah setahun lalu. Tapi terakhir yang saya ingat Pandji malah menanggapi, "kalau punya koneksi internet pasti punya uang dong" pake emot senyum.

Begini, CD lagu asli dalam negeri berharga Rp 30 ribuan, sedangkan untuk format kaset berharga sekitar Rp 20 ribuan. Kalau CD/kaset luar negeri harganya 2 kali lipatnya. Lalu coba dihitung-hitung dengan gaji harian atau bulanan orang Indonesia rata-rata, mungkin 500 ribu sampai 5 jutaan lah. Kalau gaji segitu sudah habis dipakai buat beli berbagai kebutuhan pokok di rumah, lalu beli BBM biar bisa pulang pergi, trus kalo lapar waktu lembur beli makanan diluar, trus bayarin anak SPP, bayar tagihan listrik, tagihan telpon, tagihan internet, pajak negara yang dikorupsi, blabblablabalabakdnsslsckss, dan sebagainya, pasti belum sebulan sudah menipis!

Trus gimana beli CD asli yang hanya kebutuhan kedua atau bahkan ketiga? Walau hanya kebutuhan kedua maupun ketiga sekalipun, manusia butuh namanya hiburan tidak langsung yang bernama musik. Tahu sendiri rakyat kita ini rakyat yang butuh hiburan karena banyak yang stress pekerjaan dan sebagainya. Toh kalo cuma suka satu lagu masa disuruh beli sealbum? kesukaan itu gak memaksa lho.

Membeli asli berarti termotivasi? banyak juga kok musisi yang sudah mendukung atau benar-benar pasrah sama pembajakan, karena mereka tahu ya ini yang terjadi di negeri kita ini. Musisi jenis ini beranggapan bahwa dengan bajakan, mereka bisa promosi gratis dengan menguntungkan orang-orang yang tidak mampu.

Tapi musisi-musisi berduit dan gak berpikiran kolot ngotot harus membeli album yang asli. Tolong kembali dipikirkan, rakyat Indonesia ini kebanyakan rakyat menengah kebawah.

Toh apa lagu-lagu yang di playlist HP, iPod, Winamp, ataupun iTunes Anda, rakyat Indonesia lain dan bapak Pandji sendiri benar-benar asli? atau mengkopi yang asli? Hayooo....

Dari sinilah saya makin geram ketika SBY berkata dengan entengnya bahwa mau tidak mau, BBM harus naik. Prihatin juga dengan presiden yang bisanya cuma prihatin tapi gak pernah ngapa-ngapain secara nyata. Sama penasaran juga siapa sih wapres kita ini? eh, maksudnya..., dimana sih wapres kita ini? Negara ini sedang gawat, Pak.

Sadarlah Pak, gak semua rakyatmu ini bergaji dan bersangu diatas lima juta. Kita semua bukan anggota DPR, Pak.

Yah, mau apa lagi, kita cuma bisa pasrah dengan uang yang tersisa di dompet dengan simpanan di bank yang makin menipis, juga tuntuan kerja yang makin liar, seperti lulusan S2 yang seolah tidak dihiraukan, anak negeri berkarya tidak ditanggap sebelum ditanggap politikus, tagihan listrik juga naik, beras naik, mana harus disuruh beli CD asli pula biar ada hiburan :p

Yah, doa saja semoga BBM ini cepat turunnya dan harga kebutuhan pokok normal kembali. Jangan jalan sendiri-sendiri, kita negara kesatuan. Karena Pak SBY bersama JK sudah bilang, "BERSAMA KITA BISA!" Huahahahaha :)))



PS. : Kalo dibaca @Pandji, mungkin sudah jadi bahan standup. Pun kalau tulisan ini bermutu :p
Read More and Comments