
"Bu, kamu gak nyobak twitteran tah?" begitulah celetukan teman-teman saya 5 bulanan lalu.
"Nggak ah, lagian buat apa? Twitter gak kayak facebook, gak ada macam-macam fitur seperti di Facebook," jawab saya menanggapi pertanyaan teman saya.
"Yaa...buat update status aja," lanjut teman saya mempromosikan Twitter.
Buat update status saja? Ah, gak penting banget twitteran itu.
Mungkin itulah alasan saya mengapa tidak dari dulu ber-twitter ria. Kalau Facebook masih bisa, mengapa harus pakai yang lain? Sama saja saya gengsi. Karena saya tidak mau dianggap latah dalam menanggapi perubahan jaman yang semakin mengglobal ini (wosos). Sewaktu orang-orang banyak memakai Twitter, yang lain pada ikuuut. Wah, saya gak mau seperti itu. Lagipula, aku gak mau mengikuti orang-orang yang asal ikut social networking seperti Plurk, Myspace, dsb, yang akhirnya akun tersebut mblakrak.
Tapi waktu mengubah segalanya. Selang beberapa bulan kemudian, tertanggal 25 April 2010, akun dengan nick @massaboe resmi terdaftar di jejaring sosial khusus update status, Twitter. Ehm, bukan, bukan saya telah berhasil termakan kelatahan, bukan pula terlalu mengikuti jaman. Tapi saya punya beberapa alasan yang begitu kuat untuk masuk di Twitter. Diantaranya adalah Facebook sering sepi, siapa tahu di Twitter rame. Secara, di pesan singkat teman-teman di Facebook bertuliskan "move to twitter".
Selain itu karena krisis comment dan like status. Kalau di Facebook kita update status, jarang banget tuh yang like ataupun komentar, apalagi kalau sering-sering update status. Di Twitter, kita bisa sering-sering, seenak udel kita sendiri. Tak peduli like ataupun komentar, yang penting update status. Istilah teman-teman adalah "nyampah".
Juga karena saya menjaga "kesehatan" panca indera dan pikiran. Di Twitter telah teruji dan terbukti (apalagi setelah saya masuk), bahwa Twitter (nyaris) bebas anak 4LaY (Baca : Alay). Kalau di Friendster anak alaynya berkisar 90%, di Facebook 75%, tapi di Twitter hanya berkisar 10% ! Jadi agak enjoy jika update status yang (agak) serius-serius begitu. Soalnya anak alay suka komen gak jelas kalo status kita serius. Di Twitter... bebas deh!
Tweet ke 10.000
Akhirnya, hari ini (31/07), akun Twitter saya genap menghasilkan 10.000 tweet dengan 145 followers dan 114 orang yang saya follow. Itu berarti, sudah 10.000 kali aku mencurahkan isi hati, pedekate, bercanda, sharing badmood ataupun goodmood, retweet (RT) dan semua hal lainnya. Mulai saya diajarkan teman-teman saya pakai Twitter (terutama teman-teman SMA Khadijah) sampai bisa sendiri. Mulai dari koneksi yang lancar sampai infolimit. Juga mulai saya memakai web sampai Tweetdeck, dari Echofon sampai HP teman saya. 3 bulan sudah seperti satu tahun memakai Twitter....

Untuk semua teman-teman saya, baik Follower atau bukan, baik yang aku follow atau tidak, mohon maaf bila diantara 10.000 tweet saya pernah melakukan kesalahan, mengucapkan bad words, mengintimidasi, atau berbuat salah apapun. Mohon maaf yang sebesar besarnya.
Tetapi bila diantara 10.000 tweet saya bermanfaat buat Anda, saya sangat bersyukur dan ikut senang. Semoga setiap langkahmu dirahmati oleh Tuhan YME, Allah SWT. Amin!
Hm, kalo ada yang mau jadi "donatur" buat selebrasi ini, silahkan. Tangan saya terbuka untuk siapa saja, dan pintu rumah saya selalu tertutup (karena takut ada maling). Oke, saya akan lanjut ngetweet di angka 10.001 dan seterusnya. Happy tweeting, all tweeps!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar